Jalan Jajan Hemat

Tempat Wisata di Ho Chi Minh City (Vietnam) – Ben Tanh Market

Akhirnya JJH melakukan perjalanan ke Ho Chi Minh City (HCMC), Vietnam. Vietnam merupakan salah satu negara yang saat ini sedang mengembangkan pariwisatanya. Dengan berbekal masukkan dari Mba El & Mba SarMel, serta searching sana sini, JJH siap mengarungi HCMC. Berangkat menggunakan AirAsia yang sudah dipesan setahun yang lalu, dengan harga super promo yaitu Rp 1.012.000 untuk 4 orang atau 253.000 / orang PP (perjuangannya cukup berat, nanti kami akan posting tips tersendiri untuk mendapatkan tiket promo). Check in di kiosk AirAsia, sehingga tidak perlu menunggu counternya buka, praktis.. Siapkan paspor, tiket yang sudah di print serta Rp 150.000 / orang untuk airport tax. Kali ini saat check in tempat duduk yang di berikan tidak terpencar seperti biasanya, sehingga kami berempat bisa duduk bersama. Sebelum naik pesawat, kami menyempatkan diri ke airport lounge yaitu Premiere.

Premiere Lounge



Pesawat boarding tepat pada waktunya. Jangan lupa untuk memesan makanan secara online, maka saat di perjalanan kita dapat menikmati makanannya dengan lebih murah 25%, plus mendapatkan teh/kopi, dan diprioritaskan dibanding penumpang lain yang mau beli di tempat. Saat kami meminta form imigrasi, pramugari menjelaskan di Vietnam tidak perlu mengisi form imigrasi. Lho aneh juga ya ? Perjalanan hampir 3 jam, dan kami mendarat sekitar 20 menit lebih awal dari jadwal.

Sampai di bandara, kami cukup terpukau dengan bandaranya yang bagus dan bersih, mungkin sebanding dengan Terminal 3 Soekarno Hatta. Petugas melayani dengan cepat dan ternyata benar.. tidak perlu mengisi form imigrasi, lumayan jadi tidak repot deh.

Bandara Tan Son Nhat

Keluar bandara, berdasarkan masukkan dari teman2 JJH, kami memilih counter yang menjual voucher taksi Vinasun. Saat counter lain kosong, maka di counter ini, penumpang yang mengantri. Sama seperti antrian taksi Blue Bird di bandara Soekarno Hatta. Harga dipatok flat rate, USD 7 atau 150.000 VND. Dihitung2 lebih menguntungkan pakai USD. Taksi menggunakan Toyota Limo seperti taksi di Indonesia (vios versi taksi), setirnya di kiri. Sopir taksi tidak dapat berbahasa Inggris, jadi tidak dapat berbincang-bincang. Perjalanan cukup lancar, walaupun banyak motor (bahkan banyak pengendara motor wanita).

Counter taksi Vinasun

Sesuai dengan tema Jalan Jajan Hemat, maka kami pun mencari hotel hemat, pilihan kami adalah Asian Ruby 2 di daerah Ben Thanh Market dengan membooking melalui agoda, receptionist cukup fasih berbahasa Inggris dan juga menginformasikan ada tambahan biaya untuk anak kami karena mendapatkan sarapan, sebesar 5 USD atau 100.000 VND per malam. It’s OK lah.. dan sekali lagi kami memilih menggunakan USD, sempat menyesal menukar Vietnam Dong di Indonesia, lebih baik menukar USD saja untuk dibawa kesini. Walaupun hotel ini kecil, namun terdiri dari 7 lantai, wifi tersedia gratis di setiap kamar, bahkan di lantai bawah tersedia komputer yang dapat dipakai secara gratis.

Asian Ruby 2 Hotel


PC internet gratis

Kamar kami walaupun tidak terlalu besar tapi bersih dan rapih, kamar mandi nya besar dan ada bathtub nya. Di awal sempat terlihat beberapa ekor nyamuk, tapi segera dibasmi saat kami minta dibersihkan waktu kami keluar makan dan sampai hari kedua disana kami tidak terganggu oleh nyamuk lagi.

Kamar di Asian Ruby 2


Kamar mandinya

Saat mencari makan malam di Ben Thanh Market, kami menemukan deretan tenda2 pedagang sea food, sangat mirip dengan di Phuket. Para penjualnya fasih berbahasa Inggris, tapi harga yang ditawarkan cukup mahal, karena kebanyakan tamunya adalah turis asing.

Suasana Benh Tanh Market di malam hari

Kami coba mencari alternatif, dan akhirnya kami menemukan restoran Pho 24. Harganya bahkan lebih murah dari pinggir jalan tadi, dan tempatnya bersih & nyaman, serta rasanya pun terjamin. Harga semangkok pho komplit sebesar VND 65.000 sedangkan nasi campur seharga VND 35.000 (sekitar Rp 17.500).
Bagi teman2 yang Muslim, harus lebih berhati2 dalam mencari makanan, jangan ragu untuk menanyakan isi menunya, karena pada umumnya non halal.

Pho 24


Pho komplit


Nasi campur

Oh ya jangan membayangkan warga Vietnam adalah seperti vietcong yang kita sering lihat di film Hollywood, yang hitam dekil, di HCMC ini kami melihat penduduknya sangat modis, putih bersih, bahkan serasa berada di Singapore.

Bersambung ke hari kedua

7 thoughts on “Tempat Wisata di Ho Chi Minh City (Vietnam) – Ben Tanh Market

  1. Dominique

    Hi, Tq ya buat infonya. Kebetulan kami mo kesana juga next December. Jdi tambah minat nih utk segera berangkat. dulunya agak nekad pilih HCMC, banyak yg heran juga dgn pilihan kmi ini.

  2. Charista

    @ vera : tapi aku nanti ƍǟк stay ϑi sana. Trus bayar cab gmn dÕ°˚˚°ºnk? 😛
    Masey bingung ♏ǎ☺ bawa usd atau dong

  3. Charista

    ǰªϑî tukar ϑőήğ ϑi airport ajah gt? Secara asing, kalo tukar ϑi sana, takut ϑi kelecein 😀
    @ sarmel : kalo ♏ǎ☺ bawa  pake provider åþά ϑi sana?

  4. SarMeL

    Wooow, mantaps!! Tak sabar liat catper hari-hari berikutnya 😀
    Tapi emang betul tuu jangan tuker DONG di Indonesia, rugi, mendingan langsung di HCMC nya d^^b

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Time limit is exhausted. Please reload CAPTCHA.